setelah setahun berlalu, temanku datang curhat kepadaku. dia mengatakan bahwa ternyata dia diam diam menyukai adam, kakak kelas yang sangat kucintai duhulu. aku memang sangat mencintainya sampai aku tahu betapa busuk hatinya. mungkin aku bukanlah perempuan yang menjadi primadona di sekolah, tapi apakah salah bila aku berharap agar dicintai oleh siswa yang populer di sekolahku?. aku ingat persis ketika pertama kali dia datang mendekatiku, dengan tatapan tajam dan senyuman manis dia mengucapkan "pagi Ilva" kepadaku. hati ku saat itu sangatlah senang sampai lupa bahwa aku tidak bisa menyelaraskan antara pikiran, emosi, dan tingkah laku. "boleh minta whatsapp ga?" lanjutnya setelah melihat diriku yang bertingkah aneh. "oh ya ini kak" ucapku malu - malu sambil melirik wajahnya yang manis. aku pulang dengan perasaan yang berbunga - bunga setelah itu.
kesenangan ku pun masih berlanjut ketika aku menerima chat dari orang yang sepertinya telah membuatku berbunga - bunga sampai sekarang. dan benar saja orang itu adalah dia. alangkah gemberinya diriku saat dia mengajak ku untuk makan bareng di luar lewat chat tersebut. aku bergegas mandi dan mencari baju yang dapat membuatku cantik seperti seorang aktris di drama korea. disela aku memilih baju Zarra masuk ke kamar kos sambil keheranan melihatku. "wah ada yang sedang berbunga - bunga nih" ucapnya dengan nada yang seakan - akan memintaku agar aku menceritakan apa yang tengah ku alami saat ini. "kepo" ucapku sambil memilih baju yang cocok. tak lama kemudian terdengar suara deringan HP ku, "owhhh mau ngedate ma kak Adam yaa.,? ". ucap Zarra yang sedang memegang HP ku, dengan kecepatan cahaya aku pun langsung meraih HP itu, "halo Ilva, aku sudah di depan nih" ucap kak adam lewat panggilan yang ternyata sudah nyampe di depan kos ku. dengan cepat aku berdandan dan berharap Adam tidak lelah menunggu. "cieee yang mau ngedate" ucap Zarra menggodaku, aku hanya menanggapinya dengan diam sambil tersenyum tipis. "wow, cantik banget kamu hari ini". kata Adam dengan senyuman yang mampu membuat kutub utara kehilangan suhu dinginnya. "makasih kak" ucapku sambil berusaha menahan senyuman di wajahku. aku naik ke motor Adam yang keliatan seperti motornya dilan, tapi terlihat lebih modern.
Adam membawa ku sebuah kafe yang berada di dalam Mall. seperti cewek kebanyakan aku pun juga menjawab "terserah" ketika ditanya makan apa. mungkin karena aku terlalu fokus ke penampilan sehingga tidak memikirkan mau makan apa. Adam memesankan steak dan jus alpukat. jujur sebenarnya aku kurang suka dengan jus alpukat, karena menurutku rasanya sangat aneh, tapi ya memang sudah resiko menjawab terserah. steak yang terlihat cukup mewah bagi kehidupan anak kos sepertiku tentu saja membuat diriku tergiur, namun aku harus tetap berpenampilan anggun di depan Adam.
"Ilva, kamu mau tidak klo kita pacaran?" ucapnya dengan tatapan seperti elang, aku tidak percaya dengan apa yang ku dengar tadi. seorang cowok yang menjadi salah satu primadona di sekolah baru saja nembak aku. "hmmmmmm iya" ucapku sambil berusaha menahan senyuman, mungkin saja pipiku terlihat sangat gemoy karena itu. Jujur saja aku tidak tahu apa yang membuat Adam memutuskan untuk menembakku,, tapi ahh sudah lah, yang terpenting aku aku sudah mendapat orang yang ku sukai diam - diam sejak pertama kali masuk sekolah. "yes, yes" suara Adam dengan keras tapi dengan volume yang kecil. Kami pun setelahnya saling tatap - tatapan dan entah mengapa suasana menjadi canggung....
to be continue....
mantab min, ilmu yg bermanfaattt
BalasHapusGaada nge-share ilmu itu :(
HapusMntp lnjtukan:>
BalasHapusOkw
HapusDitunggu kelanjutannya
BalasHapusSoon
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKok bisa
Hapus