SEKILAS INFO
Nikon merupakan salah satu merek kamera terkemuka di dunia, perusahaan dari jepang tersebut awalnya berfokus untuk membuat alat – alat optic untuk berbagai keperluan bahkan untuk keperluan militer jepang saat berperang. Nikon membuat lensa pertamanya bernama nikkor pada tahun 1932. Nikon membuat lensa untuk kamera pertama dari Canon pada tahun 1937 dan bahkan nikon memproduksi semua lensa dari kamera Canon pada pertengahan tahun 1947. Kamera pertama Nikon diluncurkan pada tahun 1948, singkat cerita kamera – kamera buatan nikon terus berkembang dan mendominasi pasar kamera pada tahun – tahun setelahnya hingga pada zaman kamera DSLR, Nikon dan Canon menjadi brand yang mendominasi bahkan menguasai pasar kamera DSLR pada waktu tersebut.
Di Indonesia sendiri, orang – orang apabila melihat kamera pasti yang terlintas di pikiran mereka adalah Canon, bahkan kebanyakan masyarakat Indonesia meengganti nama kamera menjadi “Canon”, selain canon masyarakat Indonesia juga tidak lazim dengan nama Nikon. Namun seiring berkembangnya zaman dan kebutuhan pasar akan kamera menjadi lebih beragam, banyak produsen kamera yang memanfaatkan momentum tersebut, sebut saja Sony yang berhasil merajai pasar kamera mirrorless dengan teknologi yang lebih canggih daripada kompetitornya. Tak hanya Sony, Canon yang awalnya terkenal dengan kamera DSLR mereka pun tak ingin ketinggalan untuk merebut pasar kamera mirrorless dan tampaknya Canon cukup sukses di pasar tersebut, namun lain halnya dengan Nikon yang tampaknya seperti susah mengikuti perkembangan teknologi kamera mirrorless sehingga membuat Nikon mengalami kemunduran dan tidak kuat untuk bersaing.
Setelah lama tertinggal di pasar kamera, Nikon akhirnya merilis kamera mirrorless profesional mereka pada 2018, namun pada awal perilisannya tak sedikit fotografer yang mengkritik kamera tersebut, hal tersebut wajar saja dikarenakan nikon baru pertama membuat kamera mirrorless dengan sensor fullframe. Untuk mengambil kembali pelanggan nikon yang dulunya ramai tentu saja Nikon memiliki bauran pemasarannya sendiri.
BAURAN PEMASARAN 7P
1. Product
Mirrorless Nikon seri Z adalah salah satu kamera yang dibangga – banggakan oleh Nikon. Pada tahun 2021 Nikon telah merilis dua kamera seri Z yakni Nikon ZFC dan Nikon Z9. Desain Nikon ZFC terinspirasi dari kamera Nikon FM2 yakni kamera yang sangat tenar pada tahun 1980 sampai 1990. Kamera ini sangat cocok untuk orang – orang yang ingin bernonstalgia dengan kamera kamera film dan orang – orang yang ingin berpenampilan kasual, dengan kemampuan merakam video 4K 30fps kamera ini juga cocok digunakan untuk produksi video konten ataupun video komersial. Nikon Z9 merupakan kamera flagship mirrorless Nikon, kamera ini sangat cocok untuk banyak kebutuhan profesional seperti foto olahraga, foto binatang liar, foto model dan kebutuhan video komersial. Fitur yang paling ditonjolkan Nikon Z9 adalah mampu merekam video dengan resolusi 8K 30fps tanpa overhead selama 2 jam.
Sejak beberapa tahun kemarin, industri kamera digital dibanjiri dengan kamera – kamera mirrorless, karena kamera mirrorless memiliki bentuk yang ringkas dengan perpaduan teknologi yang lebih canggih daripada kamera DSLR. Nikon sendiri mulanya sangat tertinggal jauh di pasar kamera mirrorless, pasalnya Nikon mulai serius mengembangkan kamera mirrorless mereka pada tahun 2018, tidak seperti kompetitornya Sony, Fujifilm, Lumix, Leica yang memang sudah lama berkecimpung di pasar kamera mirrorless, bahkan Canon rival Nikon dalam pasar kamera DSLR sudah lama memproduksi kamera mirrorless jauh sebelum Nikon merilis mirrorless fullframe pertamanya yakni tahun 2018. Namun selama 3 tahun belakangan Nikon sudah mampu mengejar ketertinggalan tersebut ditandai dengan rilisnya Nikon Z6 dan Z7 pada tahun 2018, Nikon Z50 pada tahun 2019, Nikon Z6II, Nikon Z7II, dan Nikon Z5 pada tahun 2020, Nikon ZFC dan Nikon Z9 pada tahun 2021.
2. Price
Nikon ZFC (body only) dibanderol dengan harga Rp. 13.999.000, harga ini tentu sangat mahal apabila dibandingkan dengan kompetitornya di kelas yang sama yakni Canon Eos M50 mark II (body only) dengan harga Rp.10.499.000, bahkan jika dibandingkan dengan kamera Fujifilm XT20 yang memiliki desain serupa masih lebih murah dengan harga Rp. 12.999.000 (body Only). Untuk Nikon Z9 (body only) dibanderol dengan harga sekitar Rp. 78.150.000 tentu saja harga ini bisa berubah – ubah seiring waktu apalagi pihak Nikon Indonsia belum mengumumkan harga resmi dari kamera tersebut, namun biasanya harganya tidak akan jauh berbeda dengan harga di pasar luar. Harga Nikon Z9 masih jauh lebih murah apabila dibandingkan dengan Sony A1 (body only) seharga Rp. 91.199.000 ataupun Canon Eos R3 (body only) seharga kisaran 85 jutaan (harga belum resmi karena eos R3 akan rilis November mendatang).
3. Place
PT. Alta Nikindo adalah distributor sekaligus service center resmi produk Nikon di Indonesia yang terletak di Komplek Mangga Dua Square Blok H, No.1-2, Jl. Layang, RT.12/RW.6, Ancol, Kec. Pademangan, Kota Jkt Utara, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 14430. Selain service center Nikon juga memiliki beberapa dealer resmi yang tersebar di Indonesia, seperti Fokus Nusantara (Jakarta, Bandung dan Semarang) dan Doss (Jakarta, Yogyakarta, makasar dan bandung). Kedua toko tersebut juga merupakan dealer resmi dari kompetitor Nikon seperti Canon, Sony, Fujifilm dan Lumix. Hal tersebut memang sudah seharusnya dilakukan oleh Nikon agar mendapat banyak audiens dari pelanggan kamera kompetitornya. Nikon juga memiliki situs resmi yakni www.nikon.co.id untuk menampilkan profil dari setiap produknya atau untuk membeli produknya secara online, selain situs resmi Nikon pun memiliki marketplace di BliBli, Shopee dan Tokopedia. Untuk media social Nikon memiliki aku Instagram (@nikonindonesia), Facebook (Nikon), Twitter (@nikonindonesia), dan Youtube (Nikon Asia).
Konten – konten yang disajikan di media sosialnya sama seperti kebanyakan akun media sosial kompetitornya dan kebanyakan aktif di platform Instagram, hal ini cukup masuk akal karena audiens di Instagram lebih banyak daripada di platform lainnya, sebut saja Facebook yang seakan – akan menjadi anak tiri, bukan hanya bagi Nikon tapi juga bagi kompetitornya, pasalnya jumlah orang yang menanggapi postingan di facebook rata – rata kurang dari seribu orang padahal pengikutnya rata – rata diatas puluhan ribu bahkan diatas sejuta orang. Hal ini disebabkan karena algoritma facebook yang akan menampilkan postingan yang memiliki banyak komentar walaupun pengikutnya sedikit. Jadi masuk akal jika Nikon dan kompetitornya selalu memprioritaskan Instagram sebagai sosial medianya
4. Promotion
Nikon sendiri jarang membuat promosi berbentuk iklan di TV ataupun di iklan youtube, karena biasanya orang berminat di bidang fotografi atau videografi akan jarang menonton iklan di TV, hal tersebut juga dilakukan agar harga dari produknya tidak terlalu mahal. Sebagai gantinya Nikon kerap mengadakan event – event seperti seminar daring, lomba fotografi, dan juga Nikon sering mengundang atau mengirimi produknya ke beberapa fotografer atau videografer yang memiliki media untuk mereview produknya dan review dari para influencer tersebut sangat berdampak pada penjualan kamera Nikon. Selain mengirimi para influencer kamera, para fotografer yang aktif di kanal youtube juga sering membuat video tentang bahasan kamera Nikon yang akan dirilis atau baru dirilis, tentu saja hal tersebut bisa membuat calon audiens menjadi tahu akan kamera yang akan dirilis Nikon dan kemungkinan untuk mendapat calon pelanggan akan lebih besar.
Media sosial ikut menjadi ujung tombak dari promosi Nikon. Di Instagram akun resmi Nikon Indonesia juga sering merepost hasil – hasil foto yang diunggah oleh para pengguna kamera Nikon, antusias para pengguna Nikon untuk mengunggah hasil fotonya dan akan menandai akun Instagram Nikon juga sangat banyak, sehingga ketika admin akun Instagram merepost salah satu dari foto mereka, maka orang yang fotonya direpost juga akan membagikan postingan tersebut ke snapgramnya, secara tidak langsung hal tersebut membuat akun Instagram Nikon akan dikenal oleh pengikut dari orang tersebut dan kemungkinan orang akan melihat profil Instagram Nikon akan meningkat juga. Hal yang sama juga dilakukan oleh kompetitornya.
5. Physical Evidance
Nikon Z9 berukuran cukup besar untuk kamera mirrorless dan tampak seperti kamera flagship DSLR mereka. Wajar saja Nikon membuat Z9 seperti itu, karena memang kamera ini ditujukan untuk pekerjaan profesional. Layar dengan system vertical & horizontal tilting yakni dapat dimiringkan secara horizontal (kiri dan kanan) dan secara vertical (atas dan bawah), memang layarnya tidak bisa diputar kesegala arah (very angel), ini adalah keputusan yang yang tepat yang diambil oleh nikon, pasalnya apabila layar kamera berada disamping kamera, maka fotografer harus melihat berlawanan arah dengan objek yang difotonya, berbeda dengan layar yang berada ditegah badan kamera yang memunkinkan fotografer persisi dalam memotret. Berbeda dengan kompetitornya Canon eos R3 dan Lumix S5 yang memakai layar yang dapat diputar kedepan sehingga dapat pengguna dapat melihat gambar ketika merekam sendirian, tapi kamera ini untuk kelas profesional dimana pengguna akan jarang atau bahkan tidak akan memakai fitur tersebut ataupun membuat video blog memakai kamera tersebut. Hal serupa juga dilakukan oleh Fujifilm pada kamera medium format mereka Fujifilm GFX100.
Nikon ZFC yang telah dirilis dahulu oleh nikon memiliki target pasar yang berbeda dengan Nikon Z9, jadi wajar saja apabila desain mereka berbeda. Target pasar mereka adalah kalangan anak – anak muda dan orang – orang yang memakai kamera Nikon saat masih memakai film, karena targetnya anak muda tentu saja layar yang bisa di putar ke segala arah menjadi fitur yang sangat penting bagi kamera tersebut. Memiliki desain yang klasik saja tidak cukup untuk menarik target pasar mereka, oleh karena itu Nikon membuat jendala bidik yang berbentuk bulat agar lebih terlihat seperti kamera profesional, hal tersebut tidak dilakukan oleh Canon, Sony, dan Lumix yang memilih untuk memekai jendela bidik yang berbentuk seperti segi empat. Bentuk kemasan Nikon ZFC pun terkesan klasik atau vintage yang membuat pengguna Nikon sejak zaman film jadi bernonstalgia.
6. People
Toshiazu Umatete adalah presiden dari perusahaan Nikon. Untuk menguatkan branding mereka tentu saja Nikon membutuhkan Influencer atau Fotografer untuk dijadijan sebagai brand ambassador ataupun fotografer resmi Nikon yang tergabung kedalam Nikon Squad. Salah satu fotografer yang tergabung kedalam Nikon Squad adalah Rio Motret, seorang fotografer yang sering melakukan photoshoot bersama seleberiti – selebriti yang terkenal di tanah air. Rio juga memiliki pengikut yang cukup banyak di Instagram yakni sekitar 3.6 jutaan, selain Instagram Rio juga aktif membuat konten video di youtube yang memiliki lebih dari 386 ribu subscribers. Admin Instagram nikon juga kerap berinteraksi dengan pengikutnya, sering kali admin Nikon merepost snapgram pengguna nikon yang menandainya dalam cerita. Hal tersebut mengakitbatkan banyak orang yang menandai akun Nikon ketika membuat snapgram yang didalamnya terdapat produk Nikon.
Pelayanan Nikon juga terbilang cukup memuaskan. Nikon sering mengadakan pembersihan sensor kamera gratis terbatas bagi pengguna Nikon dengan syarat membawa kartu garansi resmi.
7. Proses
Ketika Nikon akan melakukan pengembangan atau akan membuat produk baru, Nikon akan mengumumkannya kepada publik melalui berbagai macam media seperti Youtube, Instagram, situs resmi dan sebagainya. Setelah melakukan pengumuman barulah Nikon mulai untuk membuat produk tersebut, namun hal ini berlaku untuk produk Nikon kelas atas atau profesional, untuk kamera kelas menengah kebawah biasanya nikon tidak melakukan pengumuman ketika hendak membuat produk tersebut. Setelah produk tersebut jadi, Nikon akan mengundang berbagai fotografer dari penjuru dunia untuk ikut dalam proyek membuat video perilisan yang biasa diunggah ke beberapa kanal Youtube milik Nikon. Biasanya Nikon akan mengadakan PO (pre Order) setelah video perilisan di Youtube tayang. PO inipun akan terdapat beberapa paket penjualan seperti body dengan lensa ataupun body only. Dalam even PO tersebut juga Nikon menawarkan produk unggulan lainnya. Nikon juga akan melakukan pembaharuan firmware apabila terdapat kerusakan atau isu yang ada pada system kameranya. Selain membuat video perilisan di youtube, setiap Nikon di berbagai region juga mengadakan acara peluncuran kamera baru dengan mengundang fotografer – fotografer resmi Nikon dan influencer – influencer yang memiliki pengikut yang cukup banyak untuk menghadiri acara tersebut.
DAFTAR
PUSTAKA
https://camerajabber.com/nikon-z9-price-specs-release-date/
https://inet.detik.com/fotostop-news/d-5724795/canon-resmikan-eos-r3-harganya-rp-85-juta
https://accurate.id/marketing-manajemen/pengertian-lengkap-bauran-pemasaran
https://titikfokuskamera.com/sejarah-kamera-nikon-dari-tahun-ke-tahun/
https://www.nikon.com/about/corporate/message/
https://www.youtube.com/watch?v=4MR5p-dH2uc
https://www.instagram.com/nikonindonesia/?hl=id
https://www.youtube.com/c/Infofotografi
https://www.youtube.com/c/MarthaSuherman
https://www.facebook.com/nikonindonesia/
https://www.facebook.com/canonmexicana
https://www.youtube.com/user/TheRIOPHOTOGRAPHY
https://www.instagram.com/riomotret/?hl=id
Tchh
BalasHapuswibu
BalasHapusMaaciwww infonya
BalasHapus